Blogger Widgets

Rabu, 11 Desember 2013

Macam-macam Teori Sastra

Berikut ini merupakan 10 macam teori sastra beserta sekilas dari pengertiannya. 

1.      Teori Struktural
Teori struktural merupakan sebuah teori sastra yang digunakan untuk menganalisis karya sastra berdasarkan strukturnya. Teori ini menggunakan pendekatan objektif yang mamandang karya sastra bersifat otonom dan terlepas dari pembaca maupun pengarangnya.
Dalam teori struktural, bagian yang dianalisis meliputi tema, tokoh, alur, latar serta sudut pandang. Tema merupakan gagasan utama pada sebuah cerita, tokoh merupakan pelaku cerita. Istilah tokoh menunjuk kepada pelaku cerita, karakter menunjuk pada perwatakan tokoh, sedangkan penokohan merupakan perwujudan dan pengembangan tokoh dalam sebuah cerita.
Yang dimaksud dengan latar yakni tempat terjadinya peristiwa dalam sebuah karya sastra, kemudian sudut pandang yakni titik pengisahan dalam karya sastra.
2.      Teori Psikologi Sastra
Psikologi sastra adalah teori sastra yang digunakan untuk menganalisis unsur kejiwaan yang ada di dalam karya sastra. Sigmund Freud membagi kepribadian manusia menjadi 3 aspek yakni id , ego, dan superego. Id merupakan kepribadian manusia yang berhubungan dengan aspek kesenangan, ego merupakan kepribadian manusia yang berusaha menekan id dengan berpegang kepada kenyataan, dan superego yakni kepribadian manusia yang lebih menekankan kesempurnaan dibanding dengan kepuasan serta berasal dari nurani yang berhubungan erat dengan moral.
3.      Teori Kepribadian Abdul Aziz Ahyadi
Kepribadian adalah suatu organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri perorangan yang menentukan penyesuaian terhadap diri terhadap lingkungan. Teori Kepribadian Abdul Aziz Ahyadi merupakan teori yang menganalisis sisi kepribadian yang ada dalam karya sastra. Baik kepribadian masyarakat yang diceritakan, maupun kepribadian tokoh-tokohnya.
4.      Sosiologi Sastra
Karena karya sastra dianggap sebagai cerminan dari kehidupan sosial masyarakatnya, maka karya sasta bersifat unik. Karena imajinasi pengarang karya sastra dipadukan dengan kehidupan sosiak yang kompleks. Sosiologi sastra merupakan teori sastra yang menganalisis sebuah karya sastra didasarkan pada segi-segi kemasyarakatan. Karya sastra juga dianggap sebagai ekspresi pengarang. Disebabkan oleh tindakan manusia yang tidak dapat lepas dari interaksi sosial dan komunikasi serta kepribadian manusia dipengaruhi oleh sistem budaya, maka struktur sosial pengarang dapat mempengaruhi bentuk karya sastra itu sendiri.
5.      Kritik Sastra Feminis
Dalam arti leksikal, feminisme merupakan gerakan wanita yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara perempuan dan laki-laki namun bukan merupakan gerakan pemberontakan terhadap kaum laki-laki melainkan hanya menuntut gerakan peningkatan terhadap harkat dan martabat wanita. 
Jadi dalam kritik sastra feminis, para kritikus sastra menginginkan suatu hak yang sama dalam mengungkapkan makna baru dalam karya sastra, serta menentukan ciri relevan yang ada dalam karya sastra sebab kritikus tersebut menggunakan cara dan pandangan baru dalam pengkajiannya.Kritikus sastra dapat mengkaji karya sastra melalui tiga tahap, yakni tahap pertama peneliti mengidentifikasi tokoh perempuan dalam karya sastra dan keududukannya dalam masyarakat, kemudian peneliti mencari tahu tujuan hidup tokoh perempuan yang igambarkan penulis, dan yang terakhir mengamati sikap penulis dalam menulis karya sastra.
6.      Resepsi Sastra
Resepsi sastra adalah kualitas keindahan yang timbul sebagai akibat hubungan antara karya sastra dengan pembaca. Jika peneliti menggunakan resepsi sastra dalam penelitiannya, maka harus ditentukan terlebih dahulu maksud pengarang yang sebenarnya, barulah mencari tahu reaksi dari pembaca setelah membaca karya sastra.
7.      Teori Marxis
Teori Marxis memberikan penekanan terhadap kehidupan manusia yang mana didalam kehidupan manusia itu sendiri ditentukan oleh sistem sosial dan ekonomi. Marxis memandang bahwa sejarah, budaya dan ekonomi saling berkaitan dalam memahami kelompok masyarakat. Sebab Marxisme sendiri merupakan faham yang percaya bahwa penentu dari suatu kehidupan adalah sosio ekonomi.
8.      Sastra Poskolonial
Merupakan kesusastraan yang membawa pandangan subversif terhadap penjajah dan penjajahan (Aziz, 2003: 200).
9.      Stilistika Studi Sastra
Merupakan ilmu yang menganalisis cara penggunaan dan gaya bahasa dalam suatu karya sastra.
10.  Kajian Semiotik
Semiotik adalah ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda (Hoed, 1992: 2). Dalam pandangan semiotik yang berasal dari teori Saussure, bahwa bahasa merupakan sebuah sistem tanda dan sebagai suatu tanda bahasa mewakili sesuatu yang lain yang disebut dengan makna. Jika dalam suatu teks kesastraan bahasa menjadi sebuah sistem tanda, maka bukan hanya mengarah pada tataran makna pertama melainkan pada tataran makna tingkat kedua.

3 komentar:

Fania Damayanti mengatakan...

mengapa teori kepribadian abdul aziz ahyadi termasuk macam teori sastra ????

Fahmiscent Adolescent mengatakan...

Karena Teori beliau sudah terverifikasi dan valid untuk diuji.

Anonim mengatakan...

MIN....referensinya kok gak ada?