Blogger Widgets

Jumat, 13 Desember 2013

ID, EGO dan SUPEREGO Teori Kepribadian Sigmund Freud

                        a. Id
Id merupakan komponen kepribadian yang sudah ada sejak lahir dan merupakan sistem dasar kepribadian dan juga bagian dari jiwa yang liar dan berpotensi jahat yang merupakan sumber dari segala energi psikis. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk perilaku naluriah serta primitif.
Id didorong oleh prinsip kesenangan dan berusaha mencari kepuasan secepatnya atas semua kebutuhan. Jika tidak terpenuhi, maka yang ada adalah ketegangan atau kecemasan. Dorongan tersebut berupa  :
a.      Perbuatan
Semisal, bayi akan menangis ketika ingin menyusui dan akan diam ketika keinginan menyusui telah terpenuhi.
b.      Fungsi Kognitif
Semisal, kemampuan menghayal atau membayangkan hal-hal nikmat dan menyenangkan.
c.       Ekspresi dari Emosi
Semisal, memperhatikan emosi tertentu sehingga terjadi pengurangan terhadap dorongan primitif.
Jika dalam diri manusia sepenuhnya diperintah oleh Id (prinsip kesenangan), maka akan mudah bagi seseorang memperoleh apa yang ia inginkan dari orang lain untuk memenuhi kepuasan diri. Id mencoba menyelesaikan kecemasan yang dihasilkan dari prinsip kesenangan melalui proses utama dan melibatkan pembentukan citra mental dari obyek yang diinginkan sebagai cara pemuasan kebutuhan.
b.  Ego     

Ego merupakan struktur kepribadian yang berurusan dengan tuntutan kenyataan, berisi penalaran dan pemahaman yang tepat serta dibawa sejak lahir dan berkembang seiring hubungan antara individu dengan lingkungan. Ego akan menahan tindakan hingga manusia memiliki kesempatan yang ada dalam realita yang difikirkan secara akurat, memahami masa lalu dan merencanakan masa depan.
Tujuan Ego : berdasarkan prinsip realitas dan berusaha memuaskan Id dengan cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Sedangkan fungsi dari Ego itu sendiri ada di dalam pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar. Yakni            :
a.       Menahan menyalurkan dorongan
b.      Mengatur desakan dorongan sampai pada kesadaran
c.       Mengarahkan perbuatan agar mencapai tujuan yang dapat diterima
d.      Berfikir secara logis
e.       Mempergunakan pengalaman emosi kecewa sebagai tanda adanya suatu hal yang dianggap salah agar nantinya dikategorikan dengan hal lain untuk merumuskan apa yang akan dilakukan dengan sebaik-baiknya.
     Peran Ego adalah mengatur pemikiran manusia tanpa mengedepankan Id untuk melakukan suatu tindakan sesuai waktu dan tempat yang tepat dengan menimbang antara manfaat-akibat, dan sebagainya. Impuls ( rangsangan atau gerak hati yang timbul tiba-tiba untuk melakukan sesuatu tanpa pertimbangan ) dari Id dapat diatasi dengan menunda kepuasan menggunakan Ego yang pada akhirnya manusia akan menunjukkan perilaku di dalam realita, situasi dan kondisi yang tepat. 
Peran lain dari Ego yakni melepaskan kecemasan yang diciptakan oleh impuls Id yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder untuk menemukan obyek pada realita yang sesuai dengan gambaran mental yang dihasilkan oleh proses primer  Id.
Istilah   :
-          Impuls                    : rangsangan atau gerak hati yang timbul secara tiba-tiba untuk melakukan sesuatu tanpa pertimbangan terlebih dahulu
-          Impulsif                  : bersifat cepat bertindak secara tiba-tiba menurut gerak hati
-          Internalisasi           : penghayatan 
c. Super Ego

  Super Ego biasa disebut dengan hati nurani yang hadir dalam sadar, prasadar, dan tidak
sadar. Adalah aspek kepribadian yang menampung seluruh standar inernalisasi moral dan
cita-cita yang diperoleh dari lingkungan serta memberi pedoman dalam membuat penilaian.
Pembentukan Super Ego ditentukan oleh bimbingan lingkungan dari usia dini. Terdapat 2 bagian Super Ego         : 
a.       Yang ideal, Super Ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainya. Memahami aturan ini akan menyebabkan perasaan bangga, nilai, dan prestasi. 
b.      Super Ego mencakup informasi yang dianggap buruk oleh orang tua dan lingkungan. Perilaku ini termasuk dilarang karena menyebabkan buruk, serta memiliki konsekuensi yaitu rasa bersalah dan menyesal. Super Ego menyempurnakan dan membudayakan perilaku dengan cara menekan hal mendesak yang datang dari Id dan perjuangan membuat tindakan Ego didasarkan pada prinsip realitas.
   

Tidak ada komentar: