Paralelisme
Paralelisme
merupakan semacam gaya bahasa yang lahir dari struktur kalimat yang berimbang,
yang berusaha mencapai kesejajaran dalam pemakaian kata-kata datu frasa-frasa
yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama. Kesejajaran
tersebut dapat juga berbentuk anak kalimat yang bergantung pada sebuah induk
kalimat yang sama.
Namun
dapat diingat, bahwa bentuk paralelisme adalah sebuah bentuk yang baik untuk
menonjolkan kata maupun kelompok kata yang sama funginya. Akan tetapi, jika
banyak digunakan, maka kalimat akan menjadi kaku dan mati.
Contoh :
- Sangatlah ironis kedengaran bahwa ia menderita kelaparan dalam
sebuah daerah yang subur dan kaya, serta mati terbunuh dalam sebuah negeri yang
sudah ratusan tahun hidup dalam ketenteraman dan kedamaian.
- Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus
diberantas. ( Tidak baik : bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi kita
juga harus memberantasnya. )
Antitesis
Antitesis
merupakan sebuah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan,
dengan mempergunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan. Gaya ini
timbul dari kalimat berimbang. Gaya bahasa antitesis ini menggunakan unsur-unsur
paralelisme dan keseimbangan kalimat.
Contoh:
- Ia sering menolak, tetapi
sekalipun tak pernah melukai hati.
- - Kaya-miskin, tua-muda, besar-kecil, semuanya mempunyai kewajiban
terhadap keamanan bangsa dan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar