Blogger Widgets

Kamis, 12 Desember 2013

Gaya Bahasa Retoris ( Part II )

g. Polisindenton
Polisindenton adalah gaya bahasa dimana kata, frasa atau klausa yang berurutan dihubungkan dengan kata sambung.
Contoh :
Dan ke manakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang bakal merontokkan bulu-bulunya. 
h. Kiasmus
Merupakan suatu gaya bahasa yang terdiri atas dua bagian, baik frasa / klausa yang sifatnya berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain tetapi susunan klausanya tersebut terbalik jika dibandingkan dengan frasa atau klausa lain.
Contoh :
Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu. 
i. Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud penghilangan suatu unsur kalimat yang mudah ditafsirkan oleh pembaca. Sehingga struktur gramatikalnya memnuhi pola tertentu. Jika bagian yang dihilangkan berada di tengah kalimat maka disebut anakuoluton. Sedangkan jika pemutusan itu dimaksudkan untuk sebuah peringatan secara tidak langsung, maka disebut aposiopesis.
Contoh :
Jika anda gagal melaksanakan tugasmu ..... tetapi baiklah kita tidak membicarakan hal itu. 
j. Eufemismus
Eufemismus adalah gaya bahasa yang berupa ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang.
Contoh :
Ayahnya sudah tak ada ditengah-tengah mereka (=mati). 
k. Litotes
Adalah gaya bahasa yang digunakan untuk meyatakan sesuatu guna merendahkan diri.
Contoh :
Kedudukan saya ini tidak ada artinya sama sekali. 
l.Histeron Proteron
Merupakan gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari sesuatu yang logis.
Contoh :
Kereta melaju dengan cepat di depan kuda yang menariknya. 
m.Pleonasme dan Tautologi
Pada dasarnya merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata lebih banyak dibandingkan dengan kata-kata yang diperlukan untuk menyatakan satu gagasan. Dikatakan pleonasme jika kata yang berlebihan dihilangkan, namun artinya tetap utuh. Dan dikatakan Tautologi jika kata-kata yang berlebihan tersebut sebenarnya mengandung perulangan dari sebuah kata yang lain.
Contoh Pleonasme :
Saya telah mendengar hal itu dengan telinga saya sendiri.
Contoh Tautologi :
Globe itu bentuknya bundar.

Next

Tidak ada komentar: