Blogger Widgets

Rabu, 11 Desember 2013

Sejarah Kritik Sastra


            Kritik sastra merupakan bagian dari ilmu sastra. Istilah kritik dalam studi kesusastraan di Indonesia sudah dikenal luas sehingga kemungkinan istilah kritik sastra memiliki berbagai definisi. Pengertian yang dapat diterima yakni pengertian kritik sastra yang terperinci, definisi yang berdasarkan latar belakang historis secara komprehensif berdasarkan referensi yang tersedia.
            Kata kritik (criticism, Wellek, 1978:21) dapat dihubungkan dengan berbagai bidang yang ada dalam kalangan masyarakat misalnya politik, pertahanan, ekonomi, sosial budaya, sejarah, music, seni, dan filsafat. Dan jika dihubungkan dengan sastra, maka berarti kritik sastra. Kata kritik juga dapat dihubungkan dengan criticism, critica, la critique.
            Dari asal usulnya, kata kritik berasal dari kata krities yang berarti “seorang hakim”, krinein yang berarti “menghakimi”, kriterrion berarti “dasar penghakiman”, kritikos berarti “ hakim kesusastraan” (Wellek dalam Pradopo, 2002:31). Jika di dalam kamus terdapt kata : kritik mempunyai bentuk criticism, criticica berarti keamanan/kupasan, la critique berarti kupasan, telaah,atau tinjauan. Dari keempat terminologi tersebut, yangrelevan dengan studi kesusastraan adalah istilah kritik.
            Berikut paparan singkat mengenai sejarah kritik sastra yang begitu panjang  :
a.   Tahun 500 SM, aktivitas kritik sastra pertama muncul pada masa Xenophanes dan Heraclitus yang mengecam seorang penyair bernama Homerus. Mereka berpendapat karya Homerus mengisahkan cerita tidak senonoh dan bohong mengenai dewi-dewi yang menurutnya sifat para dewi dikisahkan dengan tidak senonoh yakni identik dengan pencurian, perzinaan dan penipuan. Plato menyebutnya sebagai “ pertentangan purba antara puisi dengan filsafat “.
b.   Kritik tradisional di atas diikuti oleh tokoh Yunani, seperti Aristhophanes pada tahun 385 SM melalui karyanya Katak-Katak yang mengkritik Euripides dengan mempertentangkan dengan penyair tragedi pendahulunya Aeschylus, yakni karya-karya yang bernilai sosial/ moral dengan karya karya yang bernilai seni. Aristhophanes sudah mulai mempertimbangkan antara seni untuk masyarakat yang berguna bagi pembacanya, dan seni sastra yang hanya semata-mata demi seni sastra sendiri atau hanya kepentingan estetika (Suroso, dkk, 2010:11).
c.  Plato pada 427-347 SM dalam bukunya Republic memandang karya sastra yang baik mengandung ketiga syarat utama, yakni : memberikan ajaran moral yang lebih tiggi, memberi kenikmatan, dan memberi ketepatan dalam wujud pengungkapannya.
d.    Aristteles pada 384-322 SM melalui bukunya Poetica, memandang bahwa karya sastra imajinatif sebagai alternatif dunia model pengarang.
e.     Dalam konteks kritik modern, buku Criticus karya Julius Caesar tahun 1484-1585 SM dianggap sebagai karya yang penting, bahkan penulisnya dianggap sebagai le grand critique.
f.        Berjalnnya wajtu, kata kritik semakin penting dalam konteks studi sastra modern. Dalam sastra Latin Klasik, istilah Criticius jarang digunakan. Dan hanya ditemukan pada tulisan Hieron ke Longinus.
g.      Pada abad pertengahan di Eropa, penggunaan kata kritik juga sudah mulai terjadi pasang surut. Dimana istilah tersebut hanya muncul di dunia kedokteran yang mereferensi pada suatu keadaan penyakit yang kritis atau sangat membahayakan jiwa penderitanya.
h.  Tahun 1500an pengertian kritik bergeser pada pengertian lama. Poliziano yang merupakan tokoh masa Renaissance menjadi salah satu tokoh yang penting dalam proses itu. Pada masa itu criticus dan grammatikos digunakan utnuk menunjuk orang-orang penekun pustaka sastra lama. Erasmus menggunakan istila ars critica untuk Alkitab sebagai sarana pelayanan hidup. Pada kalangan humanisme istilah tersebut dikatakan sebangai penyuntingan dn pembetulan atas teks-teks kuno. Tahun 1660-an istilah kritik diartikan sebagai pembetulan, edisi, pernyataan pengarang, sensor dan penghakiman serta sintaksis.
i.   Di abad 17, cakupan kritik sastra mengalami perluasan. Pada kalangan terbatas kata kritik digunakan untuk menggantikan kata Poetica. Pemakaian kata kritik di Eropa mulai mengemuka, utamanya di Inggris dengan diperkuat oleh John Dennis seiring bukunya The Grounds of Criticsm in Poetry. Istilah ini mencakup beberapa aspek baik teori, kritik sastra maupun sejarah sastra.
j.     Pada masa kini di aba 19, kritik semakin kuat. Di Eropa dan Amerika Serikat sudah ada praktik kritik. Kritik mereferensi kegiatan pembicaraan pengarang tertentu, sedangkan criticism merujuk pada teorinya.
k.  Di Jerman terdapat istilah kritish yang berasal dari bahasa Perancis pada abad ke-19 dan literatuwissenschaft. Yang berarti teori sastra. Dari waktu ke waktu pengertian kritik semakin jelas dan berkembang.

Tidak ada komentar: