Kritik
sastra merupakan bagian dari ilmu sastra. Istilah kritik dalam studi
kesusastraan di Indonesia sudah dikenal luas sehingga kemungkinan istilah
kritik sastra memiliki berbagai definisi. Pengertian yang dapat diterima yakni pengertian
kritik sastra yang terperinci, definisi yang berdasarkan latar belakang
historis secara komprehensif berdasarkan referensi yang tersedia.
Kata kritik (criticism, Wellek,
1978:21) dapat dihubungkan dengan berbagai bidang yang ada dalam kalangan masyarakat
misalnya politik, pertahanan, ekonomi, sosial budaya, sejarah, music, seni, dan
filsafat. Dan jika dihubungkan dengan sastra, maka berarti kritik sastra. Kata
kritik juga dapat dihubungkan dengan criticism, critica, la critique.
Dari asal usulnya, kata kritik
berasal dari kata krities yang
berarti “seorang hakim”, krinein yang
berarti “menghakimi”, kriterrion
berarti “dasar penghakiman”, kritikos
berarti “ hakim kesusastraan” (Wellek dalam Pradopo, 2002:31). Jika di dalam
kamus terdapt kata : kritik mempunyai bentuk criticism, criticica
berarti keamanan/kupasan, la critique
berarti kupasan, telaah,atau tinjauan. Dari keempat terminologi tersebut,
yangrelevan dengan studi kesusastraan adalah istilah kritik.
Berikut paparan singkat mengenai
sejarah kritik sastra yang begitu panjang :
a. Tahun 500
SM, aktivitas kritik sastra pertama muncul pada masa Xenophanes dan Heraclitus
yang mengecam seorang penyair bernama Homerus. Mereka berpendapat karya Homerus
mengisahkan cerita tidak senonoh dan bohong mengenai dewi-dewi yang menurutnya
sifat para dewi dikisahkan dengan tidak senonoh yakni identik dengan pencurian,
perzinaan dan penipuan. Plato menyebutnya sebagai “ pertentangan purba antara
puisi dengan filsafat “.
b. Kritik
tradisional di atas diikuti oleh tokoh Yunani, seperti Aristhophanes pada tahun
385 SM melalui karyanya Katak-Katak
yang mengkritik Euripides dengan mempertentangkan dengan penyair tragedi
pendahulunya Aeschylus, yakni karya-karya yang bernilai sosial/ moral dengan
karya karya yang bernilai seni. Aristhophanes sudah mulai mempertimbangkan
antara seni untuk masyarakat yang berguna bagi pembacanya, dan seni sastra yang
hanya semata-mata demi seni sastra sendiri atau hanya kepentingan estetika
(Suroso, dkk, 2010:11).
c. Plato pada
427-347 SM dalam bukunya Republic
memandang karya sastra yang baik mengandung ketiga syarat utama, yakni :
memberikan ajaran moral yang lebih tiggi, memberi kenikmatan, dan memberi
ketepatan dalam wujud pengungkapannya.
d. Aristteles
pada 384-322 SM melalui bukunya Poetica,
memandang bahwa karya sastra imajinatif sebagai alternatif dunia model
pengarang.
e. Dalam
konteks kritik modern, buku Criticus
karya Julius Caesar tahun 1484-1585 SM dianggap sebagai karya yang penting,
bahkan penulisnya dianggap sebagai le
grand critique.
f.
Berjalnnya wajtu, kata kritik semakin penting dalam konteks studi
sastra modern. Dalam sastra Latin Klasik, istilah Criticius jarang digunakan. Dan hanya ditemukan pada tulisan Hieron
ke Longinus.
g. Pada abad
pertengahan di Eropa, penggunaan kata kritik juga sudah mulai terjadi pasang
surut. Dimana istilah tersebut hanya muncul di dunia kedokteran yang
mereferensi pada suatu keadaan penyakit yang kritis atau sangat membahayakan
jiwa penderitanya.
h. Tahun 1500an
pengertian kritik bergeser pada pengertian lama. Poliziano yang merupakan tokoh
masa Renaissance menjadi salah satu tokoh yang penting dalam proses itu. Pada
masa itu criticus dan grammatikos digunakan utnuk menunjuk orang-orang penekun
pustaka sastra lama. Erasmus menggunakan istila ars critica untuk Alkitab sebagai sarana pelayanan hidup. Pada
kalangan humanisme istilah tersebut dikatakan sebangai penyuntingan dn
pembetulan atas teks-teks kuno. Tahun 1660-an istilah kritik diartikan sebagai
pembetulan, edisi, pernyataan pengarang, sensor dan penghakiman serta
sintaksis.
i. Di abad 17, cakupan kritik sastra mengalami perluasan. Pada
kalangan terbatas kata kritik digunakan untuk menggantikan kata Poetica.
Pemakaian kata kritik di Eropa mulai mengemuka, utamanya di Inggris dengan
diperkuat oleh John Dennis seiring bukunya The
Grounds of Criticsm in Poetry. Istilah ini mencakup beberapa aspek baik
teori, kritik sastra maupun sejarah sastra.
j. Pada masa kini di aba 19, kritik semakin kuat. Di Eropa dan
Amerika Serikat sudah ada praktik kritik. Kritik mereferensi kegiatan
pembicaraan pengarang tertentu, sedangkan criticism
merujuk pada teorinya.
k. Di Jerman
terdapat istilah kritish yang berasal
dari bahasa Perancis pada abad ke-19 dan literatuwissenschaft.
Yang berarti teori sastra. Dari waktu ke waktu pengertian kritik semakin jelas
dan berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar